Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arus Pemain Asing Liga Indonesia, Era Sjarnoebi Sempat Dilarang

image-gnews
Pemain Persija Jakarta Marko Simic. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Pemain Persija Jakarta Marko Simic. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PSS Sleman sedang mencoba kemampuan pemain asing asal Maroko, Abdelkbir Khairallah, seperti dikutip dari situs Liga Indonesia, Senin, 18 Februari 2019.

Pemain yang pernah memperkuat Bhayangkara United FC dan Madura United FC itu sudah mengikuti latihan PSS Sleman sejak Senin lalu.

Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, mengatakan secara sepintas kemampuan Abdelkbir Khairallah terlihat bagus. Tapi, tim pelatih tidak ingin terburu-buru.

"Secara permainan masih akan terus dilihat seperti apa. Jadi statusnya masih tetap trial," ujar Seto Nurdiyantoro.

Untuk pemain asing, PSS membutuhkan sosok di sektor belakang, tengah, dan depan. Tim promosi Liga 1 2019 ini juga akan memaksimalkan pemain asing dari Asia.

Abdelkbir Khairallah masuk dalam generasi pemain asing era sekarang yang terus membanjiri Liga Indonesia, dari era Galatama periode 1980-an sampai sekarang.

Banyaknya pemain asing yang mengadu nasib di Indonesia –seiring dengan kedatangan agen pemain dari mancanegara maupun perwakilan lokal- bisa diukur dari kehadiran pemain yang lumayan kualitasnya sehingga cepat mendapat klub sampai yang terus terlunta-lunta karena gagal lolos tes, seperti yang sekarang dilakukan PSS Sleman itu.

Pada era Liga Sepak Bola atau Galatama, kompetisi semipro pertama di Indonesia pada 1979, nama pemain asing asal Singapura, yaitu Fandi Ahmad dan kiper David Lee, mengangkat pamor kompetisi dan klub yang dibelanya, Niac Mitra.

Kualitas penampilan Fandi Ahmad dan David Lee memang bagus. Pada perkembangannya karena diguncang skandal suap, Galatama bubar.

Pada 1994 ketika Galatama diganti dengan Liga Indonesia yang kemudian menggabungkan kompetisi perserikatan PSSI dengan eks Galatama, muncul nama Mario Kempes dan Roger Milla, dua veteran Piala Dunia, yang awalnya direkrut Pelita Jaya.

Pamor Liga Indonesia sempat naik dengan kehadiran dua mantan pemain Piala Dunia pada sisa-sisa kejayaannya itu dan diikuti generasi Luciano Leandro, Carlos de Mello, Jacksen F. Tiago, dan kawan-kawan.

Seiring waktu, Liga Indonesia juga meredup sebelum dibentuk Liga Super Indonesa dan kemudian ada kompetisi tandingan sebagai reaksi atas ketidakberesan yang terjadi, yaitu Liga Primer/Prima Indonesia atau LPI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seiring dengan evolusi kompetisi pro di tanar air itu, kelas sosok pemain asing yang bisa mengangkat pamor kompetisi juga ikut meredup. Michael Essien, misalnya, sudah tinggal sisa-sisanya ketika bergabung dengan Persib dan kemudian lenyap.

Tapi, dengan kelas pemain asing yang tergolong medioker itu, mereka tetap mendominasi atas pemain lokal. Salah satu contoh teraktual terlibat ketika bagaimana pemain asal Brasil, Alberto Goncalves, yang kemudian mengalami proses naturalisasi menjadi andalan ujung tombak tim-tim utama Indonesia. Kini ia direkrut Madura United setelah timnya musim lalu, Sriwijaya FC, terdegradasi ke Liga 2.

Pemain yang akrab dipanggil Beto itu tak seberuntung pemain naturalisasi lainnya asal Uruguay, Cristian Gonzales, di Piala AFF. Tahun lalu, Beto gagal meloloskan Indonesia dari fase grup Piala AFF. Pada 2012, Gonzales sebagai ujung tombak tim membawa Indonesia menembus final melawan Malaysia, sebelum kalah dalam pertandingan yang kontroversial itu.

Bahkan dalam usia 40 tahun lalu, Cristian Gonzales, masih menjadi andakan PSS Sleman untuk meraih tiket promosi ke Liga 1, sebelum dilepas musim ini.

Di lini belakang tim Indonesia dulu ada bek tengah naturalisasi dari Nigeria, Victor Igbonefo, yang kini bermain di Liga Thailand setelah membela Persib.

Sumbangan pemain asing terhadap peningkatan kualitas Liga Indonesia ada tapi belum menonjol. Demikian juga kontribusi para pemain naturalisasi di tim nasional.

Marko Simic, misalnya, membawa Persija memenangi Liga 1 musim lalu, sebelum penyerang dari Kroasia gagal meloloskan timnya dari kualifikasi Liga Champions Asia musim ini.

Pada era kepemimpinan mendiang Sjarnoerbi Said, di PSSI 1981-1985, kehadiran pemain asing malah sempat dilarang. Kini kuota mereka untuk Liga 1 untuk masing-masing dibatasi empat pemain.

Peran pemain asing itu rata-rata belum bisa mengantarkan klub meraih prestasi secara mencolok, misalnya berbicara di tingkat Asia. Demikian juga dengan pemain naturalisasi di tim nasional.

Tapi, kehadiran pemain asing di Liga 1 dan Liga 2 akan tetap menonjol dan mendominasi di atas pemain lokal. Contoh mutakhir adalah pada sosok Beto itu. Seakan-akan tim nasional PSSI tak punya penyerang lokal andalan lagi setelah Bambang Pamungkas. Padahal, Beto sudah melewati usia 30.

Meski bukan perbandingan yang imbang, Liga Indonesia bisa berkaca pada Inggris. Sebelum sukses menembus semifinal Piala Dunia 2018 dengan pembenahan pemain mudanya di kompetisi, dominasi pemain asing di Liga Primer Inggris menggerus kualitas kaderisasi pemain tim nasionalnya. Sampai awal musim Liga 1 2018, ada 70 pemain asing yang terdaftar dan  mayoritas berasal dari Brasil.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

14 jam lalu

Pemain Belanda keturunan Indonesia yang bermain untuk klub NEC Nijmegen, Calvin Verdonk. X/NEC Nijmegen
Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi


Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

1 hari lalu

Ketua Umum Erick Thohir berpose bersama pemain bola keturunan Indonesia Calvin Verdonk (gambar kanan) dan Jens Raven (gambar kiri). (ANTARA/HO-PSSI).
Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.


Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

1 hari lalu

PSM Makassar saat melawan RANS Nusantara FC dalam BRI Liga 1. FOTO/vidio.com
Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

RANS Nusantara FC dipastikan terdegradasi dari Liga 1 setelah kalah 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar pada pekan ke-34, Selasa, 30 April 2024.


Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Pemain Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho saat melawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23. Foto : PSSI
Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.


Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

1 hari lalu

Pelatih Indonesia Shin Tae-yong bereaksi dalam pertandingan 16 Besar Piala Asia AFC  Babak 16 besar Australia vs Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar, 28 Januari 2024. Indonesia tersingkir dari Piala Asia setelah menelan kekalahan 4-0 dari Australia. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.


Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong (kiri) membawa poster diringan usai menang melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Sejumlah fakta menarik Shin Tae-yong yang sukses bawa timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.


Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

3 hari lalu

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong (kiri) membawa poster diringan usai menang melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, meminta PSSI semakin menggiatkan pembinaan atlet sepakbola usia muda.


Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

4 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024


Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong (kiri) membawa poster diringan usai menang melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong enggan berkomentar banyak soal masa depannya bersama timnas Indonesia karena belum menandatangani perpanjangan kontrak dari PSSI.


Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10 menyusul hasil 2-2.